Sabtu, 22 Januari 2011

Anxiety

Anxietas adalah suat keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak hal yang harus dicemaskan misalnya kesehatan, relasi social, ujian, karier, dan kondisi lingkungan adalah beberapa hal yang dapat menjadi sumber kekhwatiran.

Ciri-ciri gangguan kecemasan

Kegelisahan, gugup, tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, sensasi dari pita ketat ang mengkilat di sekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atu kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung berdebar kencang, suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, merasa sensitif atau mudah marah

Ciri-ciri behaviorial dari kecemasan

Perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, perilaku terguncang.

Ciri-ciri kognitif dari kecemasan

Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketutan at aprehensi terhadap sesuatu yg terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bias dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bias diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bias diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama berulang-ulang, berpikir bahwa harus bias kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, berpikir akan segera mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulitberkonsentrasi atau memfokuskan pikiran

Jenis-jenis kecemasan :

Gangguan panik

Gangguan panic mencakup munculnya serangan panic yang berulang dan tidak terduga. Serangan-serangan panic melibatkan reaksi kecemasan yang intens dengan simtom-simtom fisik seperi jantung berdebar-debar, nafas cepat, nafas tersengal, atau kesulitan bernafas, berkeringat banyak dan rasa lemas serta pusing tujuh keliling.

Gangguan kecemasan menyeluruh

Gangguan kecemasan menyeluruh (generalized anxiety disorder/GAD) ditandai oleh perasaan cemas yang persisten yang tidak dipicu oleh suatu objek, situasi, atau aktivitas yang spesifik, tetapi lebih merupakan apa yang disebut Freud sebagai “mengambang bebas”. Ciri utama GAD adalah rasa cemas. Orang dengan GAD adalah pencemas kronis. Mereka mungkin mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka seperti keuangan, kesejahteraan anak-anak, dan hubungan social mereka.

Gangguan Fobia

Kata fobia berasal dari kata Yunani phobos berarti takut. Konsep takut dan cemas betautan erat. Takut adalah perasaan cemas dan agitasi sebagai respons terhadap suatu ancaman. Gangguan fobia adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau situasi dan rasa takut ini tidak sebanding dengan ancamannya. Ada 3 tipe fobia, yaitu :

1. Fobia Spesifik adalah ketakutan yang berlebihan dan persisten terhadap objek at situasi spesifik seperti ketakutan terhadap ketinggian, takut terhadap tempat tertutup, atau ketakutan terhadap binatang-binatang kecil. Fobia spesifik seringkali bermula pada masa kanak-kanak. Banyak anak yang mengembangkan ketakutan terhadap objek atau situasi spesifik, tetapi hal ini akan berlalu. Fobia spesifik adalah salah satu gangguan psikologis yang paling umum, berlangsung terus selama bertun-tahun atau selama beberapa decade kecuali bila ditangani dengan sukses. Perempuan mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengembangkan fobia spesifik.

2. Fobia Sosial

Orang-orang dengan fobia social mempunyai ketakutan yang intens terhadap situasi social sehingga mereka mungkin sama sekali menghindarinya, atau menghadapinya tapi dengan distress yang sangat besar. Fobia social yang mendasar adalah ketakutan yang berlebihan trhadap evaluasi negative dari orang lain. Orang-orang dengan fobia social takut untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang memalukan atau yang akan membuat dirinya merasa terhina.

3. Agorafobia

Katagorafobia berasal dari kata Yunani yang berarti “takut kepada pasar” yang sugestif untuk ketakutan berada di tempat-tempat terbuka dan ramai. Agoraphobia melibatkan ketakutan terhadap tempat-tempat atau situasi-situasi yang member kesulitan atau membuat malu seseorang untuk kabur dari situ bila trjadi simtom-simtom panic atau suatu serangan panik yang parah atau ketakutan kepada situasi-situasi di mana bantuan mungkin tidak bias didapatkan bila problem tersebut terjadi. Agoraphobia lebih umum terdapat pada perempuan daripada laki-laki, seing bermula di akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Gangguan Obsesif-Kompulsif

Suatu obsesi adalah pikiran, ide, atau dorongan yang intrusive dan berulang yang sepertinya terjadi di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya. Obsesi dapat menjadi sangatkuat dan persisten sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan distress serta kecemasan yang signifikan. Tercakup di dalamnya adalah keragu-raguan. Impuls-impuls, dan citra (gambaran) mental. Orang bias bertanya-tanya tanpa berkesudahan apakah pintu-pintu sudah dikunci dan jendela-jendela sudah ditutup, misalnya. Seseorang mungkin terobsesi dengan impuls untuk menyakiti pasangannya. Seseorang dapat mempunyai berbagai macam gambaran mental, seperti fantasi berulang dari seorang ibu muda bahwa anak-anaknya dilindas mobil dalam perjalanan pulang ke rumah.

Suatu impuls adalah tingkah laku yang repetitive (seperti mencuci tangan atau memeriksa kunci pintu atau gembok) at tindakan mental repetitive (seperti berdoa, mengulang-ulang kata-kata tertentu, atau menghitung) yang dirasakan oleh seseorang sebagai suatu kelurusan atau dorongan yang harus dilakukan. Kompulsi sering kali terjadi sebagai jawaban terhadap pikiran obsesif dan muncul dengan cukup sering serta kuat sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan distress yang signifikan. Kompulsi sering menyertai obsesi dan sepertinya member sedikit kelegaan untuk kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran-pikiran obsesif. Dengan mencuci tangan 40 atau 50 kalli berturut-turut setiap kali menyentuh daging pintu di tempat umum, pencuci tangan yang secara kompulsif mungkin merasakan sedikit kelegaan dari kecemasan yang dimunculkan oleh pikiran obsesif tersebut akan mencegah terjadinya suat peristiwa yang menakutkan, meskipun tidak ada dasar realistic untuk keyakinan ini dan juga tingkah lakunya jauh dari masuk akal untuk sitasi seperti tersebut.

Gangguan stress akut dan gangguan stress pascatrauma

Gangguan stress akut (Acute stress disorder/ASD) adalah suatu reaksi maladaptive yang terjadi pada bulan pertama sesudah pengalaman traumatis. Gangguan stress pascatrauma (posttraumatic stress disorder/PTSD) adalah reaksi maladaptive yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis. ASD adalah factor resiko mayor untuk PTSD, karena banyak orang dengan ASD yang kemudian mengembangkan PTSD. Berlawanan dengan ASD, PTSD kemungkinan berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau sampai beberapa decade dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis.

Ciri-ciri reaksi stres traumatis :

ASD dan PTSD mempunyai banyak cirri dan simtom yang sama. Beberapa cirri yang sama adalah mengalami kembali peristiwa traumatis, menghindari petunjuk atau stimuli yang diasosiasikan dengan peristiwa tersebut; mati rasa dalam responsivitas secara umum atau dalam segi emosional; mudah sekali terangsang; gangguan fungsi atau distress emosional yang penting. Perbedaan utama antara kedua gangguan tersebut adalah pada ASD penekanannya ada pada disosiasi_perasaan asing terhadap diri sendiri atau terhadap lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar